Dampak konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan awal dari penyakit Diabetes, Obesitas, Jantung dan Pengroposan Tulang.
Makanan sehari-hari yang kaya kandungan gula tidak selalu memiliki rasa yang manis. Beberapa jenis makanan mungkin saja “menyamar” sebagai makanan rendah kalori, rendah lemak, atau bahkan diklaim sebagai makanan sehat.
Gula memang memberikan energi bagi tubuh untuk beraktivitas. Akan tetapi, pola makan tinggi gula dalam jangka panjang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Di bawah ini beberapa contoh makanan tinggi gula yang mungkin sering Anda konsumsi.
1. Yogurt rasa buah
Yogurt hampir selalu ada dalam daftar makanan yang menyehatkan. Produk susu ini kaya akan vitamin, mineral, dan probiotik yang baik bagi pencernaan. Sayangnya, kebanyakan produk yogurt kemasan tinggi kandungan gula.
Untuk menyiasati hal ini, hindari yogurt dengan rasa buah-buahan. Pilihlah yogurt tawar (plain), full fat. Jika Anda ingin menambah cita rasanya, masukkan potongan kiwi, jeruk, stroberi, atau buah-buahan lain yang Anda sukai.
2. Saus botolan
Saus tomat dan sambal serta produk sejenisnya dalam kemasan botolan ternyata membuat makanan jadi tinggi gula. Produsen makanan biasanya menambahkan gula untuk mengurangi rasa asam dari tomat dan membuat produk jadi tahan lama.
Selain itu, saus botolan umumnya juga tinggi kandungan garam dan bahan tambahan pangan. Walaupun membuat makanan terasa nikmat, kebiasaan makan dengan saus botolan dapat meningkatkan risiko hipertensi, stroke, dan penyakit jantung.
3. Salad dressing
Salad memang terbuat dari bahan-bahan yang menyehatkan, tapi lain ceritanya apabila Anda menambahkan dressing yang banyak mengandung gula. Biasanya, kandungan gula yang tinggi ini berasal dari salad dressing instan dalam kemasan.
Tidak hanya itu, asupan gula tambahan dapat berasal dari mayones atau parutan keju yang berlebihan. Supaya salad buatan Anda tetap menyehatkan, cobalah beralih menggunakan minyak wijen, mustard, atau perasan lemon sebagai dressing.
4. Selai
Meski terbuat dari bahan alami berupa buah-buahan, selai sebenarnya termasuk makanan tinggi gula. Seperti pada saus botolan, produsen selai menambahkan gula untuk menghasilkan rasa yang diharapkan dan membuat produk jadi lebih tahan lama.
Tentu tak ada salahnya bila Anda sesekali ingin mengonsumsi selai. Namun, alangkah lebih baik bila Anda membuat selai dengan bahan-bahan sendiri. Selai buatan sendiri tentu tidak mengandung banyak gula, apalagi pengawet dan zat aditif lainnya.
5. Minuman ringan
Fakta bahwa minuman ringan tinggi kandungan gula mungkin tidak lagi mengejutkan. Kandungan gula dalam soft drink diperkirakan dapat mencapai 39 – 99 gram. Jumlah ini bahkan jauh melebihi batas asupan gula per hari yang disarankan.
Konsumsi minuman ringan dalam jangka panjang telah terbukti dapat meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan. Dampak yang mungkin terjadi antara lain obesitas, penyakit diabetes, penyakit jantung, dan menurunnya kepadatan tulang.
6. Granola
Granola sering diklaim sebagai makanan menyehatkan yang rendah lemak. Padahal, makanan ini sebenarnya tinggi gula dan kalori. Satu batang granola seberat 100 gram bahkan bisa mengandung hingga 400 – 500 kalori dan 7 sendok teh gula.
Bahan baku granola, yakni oat, sebenarnya rendah kalori dan mengandung berbagai zat gizi. Akan tetapi, penambahan pemanis buatan, buah kering, dan bahan lainnya dalam proses pembuatan granola menjadikan produk ini tidak lagi menyehatkan.
7. Kopi dengan topping
Kopi hitam sebenarnya termasuk minuman rendah gula dan kalori. Namun, kandungan gula pada minuman ini biasanya menjadi tinggi akibat penambahan susu atau topping berupa whipped cream, sirup, atau cokelat.
Rata-rata, satu sajian kopi ukuran sedang di kedai kopi dapat mengandung hingga 45 gram gula. Jumlah ini setara dengan 11 sendok teh gula, jauh melebihi batas asupan gula harian yang disarankan untuk orang dewasa.
8. Aneka kue
Donat, kue tar, kue kering, hingga berbagai macam kue basah tradisional juga termasuk dalam kelompok makanan tinggi gula. Selain gula pasir, kandungan gula dapat berasal dari tepung terigu, mentega, dan bahan-bahan lain yang memperkaya cita rasa kue.
Meskipun rasanya nikmat, konsumsi kue yang berlebihan tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satu dampak utamanya ialah obesitas, tapi bukan tidak mungkin kebiasaan ini meningkatkan risiko masalah kesehatan lain yang lebih serius.
9. Puding dan es krim
Puding dan es krim merupakan favorit bagi para pencinta makanan manis. Sayangnya, rasa manis yang nikmat ini berasal dari bahan-bahan yang tinggi gula. Kandungan gula tersebut mungkin berasal dari gula pasir, sirup, atau bahan pemanis lainnya.
Anda boleh saja menikmati puding atau eskrim sebagai makanan penutup. Namun, tetap batasi konsumsinya agar tidak melebihi satu sajian dalam sekali makan. Hal ini dapat membantu menurunkan risiko kesehatan akibat konsumsi gula yang berlebihan.
Ada banyak sekali makanan tinggi gula di sekitar. Anda bisa menemukannya dalam makanan “sehat”, penambah rasa seperti saus, hingga topping makanan atau minuman yang sekilas tampak tidak mengandung banyak bahan.
Anda tentu masih boleh mengonsumsi berbagai makanan tinggi gula. Hanya saja, tetap batasi jumlahnya agar tidak berlebihan. Padukan dengan bahan makanan yang sehat seperti sayuran, buah-buahan dan rempah-rempah agar asupan gizi Anda tetap seimbang.